KAUM pria pada umumnya kurang peduli terhadap kesehatannya dan baru menyadari atau menyesali atas kesalahan dalam menjaga kesehatannya setelah jatuh sakit. Jika kondisi tersebut terus berlangsung, dikhawatirkan akan memperburuk kualitas kehidupan pria dan menjadi masalah.
Apalagi saat ini usia harapan hidup meningkat, sehingga pria usia lanjut akan semakin bertambah pula. Orang yang rawan terhadap penyakit, selain anak-anak adalah orangtua, kata Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo, Prof Akmal Taher, MD, PhD, yang juga menjadi Ketua Asia Pacific Society for the Study of the Aging Male (APSSAM), kemarin.
Oleh karena itu organisasi seminat APSSAM berupaya merumuskan bagaimana orang terutama kaum pria, diusia tua dapat hidup berkualitas dan produktif. Artinya pada usia lanjut pria tetap sehat dan bermartabat, kata Akmal.
Organisasi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) ini, akan menggelar Kongres ke-4 APSSAM di Nusa Dua, Bali, pada 3 Mei hingga 5 Mei 2007. Agendanya antara lain membahas perlunya penanganan kesehatan pria usia lanjut, sexual disfunction, fitnes dan gaya hidup, kesehatan prostat, rasa nyeri, osteoporosis, dan masalah penyakit jantung.
Menurut Akmal, semakin tua usia, orang akan berisiko mengidap berbagai penyakit yang dapat mengurangi produktivitasnya, seperti serangan jantung, gangguan paru-paru, diabetes, osteoporosis, katarak, pendengaran berkurang, termasuk gangguan seksualnya.
Penyakit pada usia lanjut juga lebih spesifik. Namun, untuk gangguan seksual seperti disfungsi ereksi, orang sering termakan oleh promosi iklan yang gencar, seolah-olah dapat memperkuat vitalitas bahkan orang tergiur karena ingin merasa muda kembali.
Kita harus punya riset untuk membuktikannya, karena gangguan itu bisa saja disembuhkan secara psikologis atau hanya dengan merubah gaya hidup misalnya tidak merokok dan olah raga teratur, ujar Akmal.
Rasa nyeri yang diderita orang usia lanjut pun, menjadi masalah dan tidak boleh dianggap remeh. Sebab, rasa nyeri tersebut bisa merupakan manifestasi penyakit orangtua. Sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Selain perlu penanganan khusus bagi para lanjut usia, Akmal menilai perlu asuransi bagi usia lanjut seperti di negara maju. Maka, di bidang ini juga memerlukan ahli dari multidisplin ilmu untuk menanganinya.
Untuk meningkatkan kesehatan pria, Akmal mengatakan beberapa cara, antara lain melibatkan dokter dan masyarakat, memotivasi dokter untuk memberikan perhatian lebih kepada pasien pria yang sering tidak mau terbuka, dan mendidik masyarakat pria agar peduli tentang kesehatannya.
Pria perlu disadarkan bahwa tidak perlu malu mengakui kekurangan jika merasakan keluhan kesehatan, agar cepat diatasi. Jangan sampai sudah fatal baru periksa. Dan yang sering terjadi pria baru sadar apa yang dilakukan setelah jatuh sakit, kata Akmal.
Apalagi saat ini usia harapan hidup meningkat, sehingga pria usia lanjut akan semakin bertambah pula. Orang yang rawan terhadap penyakit, selain anak-anak adalah orangtua, kata Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo, Prof Akmal Taher, MD, PhD, yang juga menjadi Ketua Asia Pacific Society for the Study of the Aging Male (APSSAM), kemarin.
Oleh karena itu organisasi seminat APSSAM berupaya merumuskan bagaimana orang terutama kaum pria, diusia tua dapat hidup berkualitas dan produktif. Artinya pada usia lanjut pria tetap sehat dan bermartabat, kata Akmal.
Organisasi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) ini, akan menggelar Kongres ke-4 APSSAM di Nusa Dua, Bali, pada 3 Mei hingga 5 Mei 2007. Agendanya antara lain membahas perlunya penanganan kesehatan pria usia lanjut, sexual disfunction, fitnes dan gaya hidup, kesehatan prostat, rasa nyeri, osteoporosis, dan masalah penyakit jantung.
Menurut Akmal, semakin tua usia, orang akan berisiko mengidap berbagai penyakit yang dapat mengurangi produktivitasnya, seperti serangan jantung, gangguan paru-paru, diabetes, osteoporosis, katarak, pendengaran berkurang, termasuk gangguan seksualnya.
Penyakit pada usia lanjut juga lebih spesifik. Namun, untuk gangguan seksual seperti disfungsi ereksi, orang sering termakan oleh promosi iklan yang gencar, seolah-olah dapat memperkuat vitalitas bahkan orang tergiur karena ingin merasa muda kembali.
Kita harus punya riset untuk membuktikannya, karena gangguan itu bisa saja disembuhkan secara psikologis atau hanya dengan merubah gaya hidup misalnya tidak merokok dan olah raga teratur, ujar Akmal.
Rasa nyeri yang diderita orang usia lanjut pun, menjadi masalah dan tidak boleh dianggap remeh. Sebab, rasa nyeri tersebut bisa merupakan manifestasi penyakit orangtua. Sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Selain perlu penanganan khusus bagi para lanjut usia, Akmal menilai perlu asuransi bagi usia lanjut seperti di negara maju. Maka, di bidang ini juga memerlukan ahli dari multidisplin ilmu untuk menanganinya.
Untuk meningkatkan kesehatan pria, Akmal mengatakan beberapa cara, antara lain melibatkan dokter dan masyarakat, memotivasi dokter untuk memberikan perhatian lebih kepada pasien pria yang sering tidak mau terbuka, dan mendidik masyarakat pria agar peduli tentang kesehatannya.
Pria perlu disadarkan bahwa tidak perlu malu mengakui kekurangan jika merasakan keluhan kesehatan, agar cepat diatasi. Jangan sampai sudah fatal baru periksa. Dan yang sering terjadi pria baru sadar apa yang dilakukan setelah jatuh sakit, kata Akmal.